Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Supriyanto memberikan penjelasannya terkait aksi viral warga yang menaruh batu di rel kereta. Ia membenarkan adanya temuan pemasangan batu dan perusakan alat pemberi sinyal kereta api. Itu diketahui setelah tim PT KAI Daop VI mengecek ke lokasi kejadian.

Tim tersebut, sambung Supriyanto, juga melakukan perbaikan alat pemberi sinyal kereta api yang rusak. "Sekaligus perbaikan alat, untuk tetap melancarkan perjalanan kereta api," ucapnya. Supriyanto mengatakan pemasangan batu di atas rel sangat membahayakan perjalanan kereta api.

"KAI akan melakukan tindakan sesuai aturan UU perkeretaapian, terhadap masyarakat yang terbukti melakukan kegiatan tersebut," kata dia. "Apalagi sampai merusak prasarana perkeretaapian," tambahnya. Oleh karenanya, PT KAI Daop VI mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan di jalur kereta api.

"Kami mengimbau agar masyarakat Tidak melakukan kegiatan bermain, ngabuburit, dan kegiatan lainnya di jalur kereta api," ujar Supriyanto. Viral di media sosial, sebuah postingan yang menceritakan perilaku membahayakan perjalanan kereta api. Postingan tersebut diunggah di salah satu akun media sosial instagram @kabar_klaten.

Dalam unggahannya, akun tersebut menampilkan foto foto aktivitas warga di sekitar jalur perlintasan yang diduga di kawasan Kabupaten Klaten. Unggahan foto foto tersebut dilengkapi dengan caption sebagai berikut: Di himbau Warga Klaten daat pagi/sore, anak2 jgn bermain di sekitar rel.

Banyak yg iseng masang batu di rel / di alat pendeteksi KA yg berakibat patah mengakibatkan gangguan di sistem persinyalan Berbahaya utk keselamatan perjalanan Kereta Api !!!!' "